Novel ini meniupkan ruh persahabatan, kekonyolan, percintaan, godaan
dan keteguhan prinsip.
Novel ke-17
-Mim Yudiarto -
Alur ceritanya mengalir sesegar sungai-sungai di ngarai gunung Gede-Pangrango, dialognya menyimpan begitu banyak kelucuan yang romantis dan juga tidak biasa. Situasi Taaruf pun dibuat senyaman mungkin bagi orang-orang yang menjalaninya karena diawasi oleh sebuah konsensus tidak resmi yang diberi nama Guardian of the Taaruf. Anggotanya terdiri dari sahabat-sahabat yang begitu peduli terhadap kekokohan keyakinan dari tokoh-tokoh utama yang sedang berusaha keras menjalankan Taaruf.
Penulis adalah seorang Rimbawan jebolan IPB yang tersesat ke jalan yang pernah diimpikannya semenjak kecil, yaitu menjadi seorang penulis fiksi. Karya-karya novelnya terdahulu adalah novel roman silat klasik (Tetralogi Kisah Air & Api, lalu dilanjutkan dengan Trilogi Langgam Amerta Agni), science fiction (Negeri Tulang Belulang), roman fiction (Trilogi Reinkarnasi), Thriller Action (Dwilogi Serum). Tak Kenal maka Taaruf adalah novel bergenre roman religi yang mencoba membawa misi edukasi di dunia yang hiruk pikuk dengan slogan-slogan kebebasan yang kebablasan.
“Hati dan pikiranpun mesti dikonservasi agar empati tidak menjadi langka dan kemudian punah secara genetika sehingga kita menjadi manusia yang hanya sekedar tersusun dari kode biner belaka”
LAUNCHING & ROAD SHOW BUKU
Road Show 8 Kota 12 Kampus Novel "Tak Kenal Maka Ta'aruf"
Nantikan dikota anda
SPESIFIKASI:
📏 Ukuran: 14,8 x 21 cm
🗓 Halaman: 208 halaman
📖 Isi: Bookpaper 57,5 g
📙 Cover: Art carton 230
🛡 ISBN: 978-623-5324-28-9